MODUL
PERCOBAAN
I.
TOPIK
PERCOBAAN
Adapun topic percobaan ini adalah “Rangkaian Paralel R-L”
II.
TUJUAN
PERCOBAAN
1. Mempelajari
karakteristik rangkaian paralel hambatan (R) dengan kumparan (L).
2. Mempelajari
efek perubahan frekuensi terhadap impedansi dan arus pada rangkaian RL Paralel.
3. Mempelajari
sifat Arus bolak balik pada rangkaian paralel hambatan (R) dengan kumparan (L).
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah:
NO.
KATALOG
|
NAMA
ALAT/BAHAN
|
JUMLAH
|
FEM
21.01/103
|
Kumparan
1000 lilitan
|
1
|
FLS
20.22/470
|
Hambatan
tetap 100
|
1
|
FLS
20.07
|
Papan
Rangkaian
|
1
|
FLS
20.02
|
Jembatan
Penghubung
|
1
|
FLS
20.04
|
Saklar
1 Kutub
|
1
|
KAL
99/020
|
Kabel
Penghubung merah
|
2
|
KAL
99/030
|
Kabel
Penghubung hitam
|
2
|
KAL
45
|
Multimeter
|
1
|
FAL
25
|
Audio
Generator
|
1
|
FEM
21.08
|
Inti
Besi
|
1
|
IV. DASAR TEORI
A.
Metode
Admitansi
Apabila dinyatakan sebuah admitansi Y adalah
kebalikan dari impedansi , dengan satuan mho, maka :
Dibawah
ini memperlihatkan perbandingan antara impedansi dengan admitansi, yang
digambarkan dalam suatu phasor :

Gambar
1 Phasor Impedansi

Gambar
2 Phasor Admitansi
Dari
gambar 2, apabila dinyatakan suatu konduktansi G , maka :
Dari persamaan 1.1 dan memperhatikan
gambar 1, maka :
Dari persamaan 1.3, apabila nilai reaktansinya nol,
maka konduktansi merupakan kebalikan dari resistansi (hambatan), dimana :
Dari gambar 5.1b, apabila dinyatakan suatu susepstansi
B, maka :
Dari persamaan 1.3 dan memperhatikan gambar 1, maka :
Dari persamaan 1.6, apabila nilai resistansinya
nol,maka suseptansi merupakan kebalikan dari reaktansi, dimana :
Dan, dalam bilangan kompleks,admitansi dinyatakan :
B.
Rangaian
Rl Paralel
Apabila terdapat suatu resistansi
murni R dan gulungan induktif murni L didalam sebuah rangkaian AC, dengan
masukan tegangan rms V dan arus yang
menglir I, seperti pada gambar
berikut:

Gambar
3 Rangkaian RL Paralel

Gambar
4 Rangkaian RL Paralel
Sesuai
dengan gambar di atas, tegangan sumber, tegangan resistor dan induktor adalah
sama, yaitu V. Sedangkan arusnya sesuai
dengan hukum kirchoff yaitu arus yang masuk percabangan sama dengan arus yang
keluar dari percabangan sehingga arus I
adalah pemjumlahan secara vektor antara arus resistor IR dan
arus induktor IL. Sesuai dengan pembahasan modul, bahwa
tegangan dan arus untuk beban resistif adalah sefase, tetapi untuk beban
induktif arusnya tertinggal 900 terhadap tegangan. Karena tegangan
resistor dan induktor sama, maka tegangan sebagai referensi dan arus resistor IR
dan arus induktor IL terpisah 900. Sehingga
arus I merupakan penjumlahan vektor dengan besar I dan sudut , di mana:
Karena
dan
Maka
Dimana
merupakan besaran admitansi dengan:
Dimana:
sudut
dapat dicari:
Sehingga admitansi Y untuk
rangkaian RL paralel dinyatakan dalam bilangan kompleks adalah :
Dan impedansi Z rangkaian RL paralel dapat dicari
dengan formula :
V. PERSIAPAN PERCOBAAN

Keterangan:
a.
Persiapkan
peralatan/Kompenen sesuai dengan daftar alat/bahan.
b.
Buat rangkaian seperti
gambar diatas:
·
Saklar pada posisi
terbuka (posisi 0)
·
Inti besi I dimasukkan
kedalam kumparan
·
Resistor (R) disusun
secara paralel dengan kumparan (L)
·
Sebuah multimeter sebagai
voltmeter dengan batas ukur 10 V AC.
c.
Hubungkan audio generator
ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off)
·
Pililih skala tegangan
10x10mVp-p
·
Pilih bentuk gelombang (wave form) sinusoidal.
·
Pilih frekuensi 100 Hz
(10x10 Hz)
d.
Hubungkan rangkaian ke
adio generator (gunakan kabel penghubung)
e.
Periksa kembali
rangkaian.
VI. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Adapun langkah-langkah
percobaan yang dilakukan adalah
a.
Hidupkan audio generator
(on)
b.
Tutup saklar S (posisi
1), baca IR (Arus hambatan R) pada multimeter, catat hasilnya pada
tebel pengamatan.
c.
Ulangi langkah b untuk
frekuensi 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 Hz.
d.
Buka saklar S (posisi 0),
kemudian pindah multimeter untuk mengukur IL (Arus kumparan).
e.
Tutup saklar S (posisi
1), baca IL (Arus kumparan) pada multimeter, catat hasilnya pada
tebel pengamatan.
f. Ulangi langkah e untuk frekuensi 15, 20,
25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 Hz.
g.
Buka saklar S (posisi 0)
dan pindahkan multimeter untuk mengukur tegangan rangkaian
h.
Tutup saklar S (posisi 1)
baca ITotal (Arus seluruh rangkaian) dan catat hasilnya kedalam
table hasil pengamatan.
i. Ulangi langkah h untuk frekuensi 15, 20,
25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 Hz.
VII. HASIL PENGAMATAN
No.
|
F(Hz)
|
Arus Resistor
IR
|
Arus Kumparan
IL
|
Arus Total ITotal
|
|
1
|
10
|
||||
2
|
15
|
||||
3
|
20
|
||||
4
|
25
|
||||
5
|
30
|
||||
6
|
35
|
||||
7
|
40
|
||||
8
|
45
|
||||
9
|
50
|
||||
10
|
55
|
||||
11
|
60
|
Bandingkan nilai ITotal dengan
VIII. ANALISIS DAN PERTANYAAN
IX. KESIMPULAN DAN SARAN
X.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar