KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil Alamin, penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya berupa waktu dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini dengan tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat tetap di beri sumbangan ilmu yang kami pergunakan untuk membuat makalah mengenai “PENTINGNYA PROSES BELAJAR-MENGAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN” ini hingga selesai.Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada junjungan kita Nabi besar SAW kepadanya-lah curahan dan shalawat kita haturkan karena berkat-Nyalah kita keluar dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang dan kita keluar dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh pengetahuan.
Kepada Dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran Komputer Dalam Fisika, Bapak Fahrudin Ahmad, M.Si. penulis juga menghaturkan banyak terimakasih karena dengan adanya tugas ini penulis menjadi mengerti tentang pentingnya proses belajar mengajar menggunakan media pembelajaran.
Meskipun demikian, penulis sadari bahwa makalah yang penulis buat jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga adanya makalah ini dapat membantu dalam pembelajaran dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin..Amin Allahuma Amin.
Palangka Raya, April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................ 2
C. TUJUAN ................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 5
A. PENGERTIAN BELAJAR................................................................. 5
B. PENGERTIAN MENGAJAR ............................................................. 5
C. PROSES BELAJAR MENGAJAR……………………..………….. .7
D. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN………………..……… 8
E. PROSES BELAJAR MENGAJAR BERMEDIA….……………….. 9
F. MACAM-MACAM MEDIA PEMBELAJARAN…………………..10
G. FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN…………...14
BAB III PENUTUP ................................................................................. 17
A. KESIMPULAN ...................................................................... 17
B. SARAN…………………………………………………..….18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari belajar ?
2. Apakah pengertian dari mengajar ?
3. Bagaimanakah proses dari belajar mengajar ?
4. Bagaimanakah pengertian dari media pembelajaran ?
5. Bagaimanakah proses belajar mengajar bermedia ?
6. Apa sajakah macam-macam dari media pembelajaran ?
7. Bagaimanakah fungsi dan manfaat dari media pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari belajar.
2. Untuk mengetahui pengertian dari mengajar.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah proses dari belajar mengajar.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah pengertian dari media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui bagaimanakah proses belajar mengajar bermedia.
6. Untuk mengetahui apa sajakah macam-macam dari media pembelajaran.
7. Untuk mengetahui bagaimanakah fungsi dan manfaat dari media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Oemar Hamalik (1984:21) sebagai berikut “Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara - cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan”. Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari hasil proses belajar dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti perubahan aspek kognitif, aspek afektif dan psikomotor yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989:28) bahwa : “Belajar mengajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui beberapa pengalaman adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita belajar maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang”.
Menurut Muhammad Ali (1992:14) “Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungan. Interaksi I ni biasanya berlangsung secara sengaja”. tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar. Hanya melakukan kemampuan secara permanen yang dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama. Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat interaksi dengan lingkungan yang berlangsung secara sengaja. Kesengajaan itu menurut Muhammad Ali (1992:15) terlihat dari adanya faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan proses belajjar seperti faktor kesiapan fisik dan mental untuk melakukan sesuatu dan tujuan yang ingin dicapai.
Pengertian belajar menurut beberapa ahli sangat beraneka ragam, akan tetapi para ahli pada dasarnya mempunyai konsep yang sama dalam pengertian belajar ini yaitu perubahan perlikaku. Menurut taksonomi
mengenai mengenai perilaku belajar yang dikemukakan oleh bloom, perilaku belajar dibagi tiga ranah yaitu kognitif afektif dan psikomotor.
B. Pengertian Mengajar
Mengajar menurut Nana Sudjana (1989:29) berpendapat bahwa mengajar pada hakekatnya adalah “Suatu proses yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar-mengajar”. Dari pengertian ini, proses mengajar terbagi menjadi dua tahap pertama, proses mengajar merupakan proses yang dilakukan oleh sumber untuk menciptakan kondisi belajar pada siswa dengan cara memanfaatkan lingkungan sebagai faktor penunjang terhadap kondisi belajar pada siswa. Kedua, kondisi belajar tercipta sehingga perilaku mengajar yang dilakukan oleh instruktur atau guru dengan melakukan bimbingan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Selanjutnya Muhammad Ali (1992:12) mengemukakan bahwa “Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan”. Sasaran akhir dari proses pembelajaran adalah siswa belajar dengan upaya yang disengaja dan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Tujuan tercapai melalui proses pembelajaran, sedangkan belajar bisa terjadi dengan berbagai cara. Bisa dengan cara guru langsung mengajar di kelas atau dapat pula dengan menggunakan alat pembelajaran. Mengingat pengertian-pengertian mengajar di atas, peran seorang guru adalah sebagai pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Jadi melihat konsep tersebut, belajar merupakan proses belajar siswa.
C. Proses Belajar Mengajar
Pengertian proses belajar-mengajar secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses dimana terdapat perubahan tingkah laku pada diri siswa baik dari aspek pengetahuan, sikap dan psikomotor yang dihasilkan dari pentransferan dengan cara pengkondisian situasi belajar serta bimbingan untuk mengarahkan siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Proses belajar-mengajar merupakan interaksi antara komponen-komponen pembelajaran sehingga tercipta situasi belajar-mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Adapun komponen-komponen pembelajaran terdiri dari tujuan, bahan, metoda dan media evaluasi.
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelas operasional. Kemudian ditentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tesebut. Setelah itu metoda dan alat ditentukan atas dasar tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sehinga betul-betul penggunaannya dapat efektif dan efisien. Untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai maka dilakukan evaluasi. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari bagan dan uraian di atas jelas bahwa keempat komponen saling berhubungan dan saling berpengaruh satu sama lain. Kriteria untuk menetapkan apakah pembelajaran itu berhasil atau tidak secara umum dapat
dilihat dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil. Keberhasilan proses pembelajaran banyak dipengaruhi oleh variabel siswa dan lingkungan yang memadai untuk tumbuhnya proses pembelajaran. Sedangkan keberhasilan pembelajaran banyak dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang telah terjadi.
D. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran.
Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3). Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
Menurut Anderson (1987) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 123). Media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids).
E. Proses Belajar Mengajar Bermedia
Di dalam proses belajar-mengajar sumber pesan bisa beragam bentuk dan jenisnya, maksudnya yang bertindak sebagai sumber penyampai pesan bisa guru,buku atau sumber lain. Pesan pembelajaran yang disampaikan biasanya materi atau bahan pelajaran sedangkan saluran/perantara yang digunakan berupa metode atau teknik, strategi pembelajaran, dan alat seperti gambar, foto, diagram, komik, film, slide, televisi, dan lain lain. Menurut Santoso S. Hamijoyo (1988:11) “Media adalah semua bentuk yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan, menyebarkan ide, pendapat atau gagasan sehingga yang disampaikan itu bisa sampai ke penerima”.
Kemudian pengertian media menurut Brigs (1970) yang dikutif oleh Arief S. Sadiman (1990:6) “Media adalah segala sesuatu alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.pengggunaan media dalam proses pembelajaran digambarkan dalam pola-pola interaksi belajar-mengajar bermedia. Salah satu pola interaksi belajar-mengajar yang dikemukakan oleh Yusuf Hadimiarso (1984 :54) seperti yang digambarkan berikut ini:
a) Sumber yang hanya berupa orang saja dalam hal ini hanya guru saja yang menyampaikan bahan ajaran kepada siswa
b) Sumber yang berupa orang (guru) dibantu dengan sumber lain, walaupun dalam hal ini guru masih memegang peranan yang cukup besar untuk mengendalikan pengajaran secara keseluruhan
c) Sumber orang (guru) bersama sumber lain, yang didasarkan pada pengontrolan secara bersama dan seimbang
d) Sumber lain tanpa adanya sumber berupa orang
e) Kombinasi dari keempat pola yang tercantum diatas.
F. Macam-macam media pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Media pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Media Nonelektronik
a. Media Cetak
Media cetak adalah cara untuk menghasilkan atau mnyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis.
Contoh media cetak ini antara lain buku teks, modul, buku petunjuk, grafik, foto, lembar lepas, lembar kerja, dan sebagainya. Media ini menghasilakan materi pembelajaran dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok media ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan teori belajar.
b. Media Pajang
Media pajang umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi didepan kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis, white board, papan magnetik, papan buletin, chart dan pameran. Media pajang paling sederhana dan hampir selalu tersedia disetiap kelas adalah papan tulis.
c. Media Peraga dan Eksperimen
Media peraga dapat berupa alat-alat asli atau tiruan, dan biasanya berada di laboratorium.Media ini biasanya berbentuk model dan hanya digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian dari alat yang asli dan prinsip kerja dari alat asli tersebut.
Di samping media peraga terdapat pula media eksperimen yang berupa alat-alat asli yang biasanya digunakan untuk kegiatan praktikum. Perbedaan antara media peraga dengan media eksperimen antara lain:
1) Alat-alat pada media eksperimen berupa alat asli sedangkan media peraga berupa alat-alat tiruan.
2) Media eksperimen dapat digunakan sebagai media peraga, sedangkan media peraga belum tentu dapat digunakan sebagai media eksperimen.
2. Media Elektronik
a. Overhead Projector (OHP)
Media transparansi atau overhead transparency (OHT) sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Media transparansi adalah media visual proyeksi, yang dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau plastik berukuran 81/2” x 11”, yang digunakan oleh guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka outline, atau ringkasan di depan kelompok kecil/besar.20
b. Program Slide Instruksional
Slide merupakan media yang diproyeksikan dapat dilihat dengan mudah oleh para siswa di kelas. Slide adalah sebuah gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor.
c. Program Film Strip
Film strip adalah satu rol positif 35 mm yang berisi sederetan gambar yang saling berhubungan dengan sekali proyeksi untuk satu gambar.
d. Film
Film merupakan gambar hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan ditampilkan melalui proyektor film. Dibandingkan dengan film strip, film bergerk dengan cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang ditampilkan akan lebih alamiah, artinya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Terlebih lagi film yang diunakan adalah film berwarna. Pada umumnya film digunakan untuk menyajikan hiburan.Tetapi, dalam perkembangannya film dapat menyajikan informasi lain, khususnya informasi yang berkaitan dengan konsep pembelajaran keterampilan dan sikap.
e. Video Compact Disk
Untuk menayangkan program VCD instruksional dibutuhkan beberapa perlengkapan, seperti kabel penghubung video dan audio, remote control, dan kabel penghubung RF dan TV.
f. Televisi
Televisi adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
g. Internet
Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang berinteraksi, bereksperimen, dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik tersebu, internet sangat cocok untuk kelas jarak jauh, dimana siswa dan guru masing-masing berada di tempat berbeda, tetapi tetap dapat berkomunikasi dan berinteraksi seperti layaknya di kelas.
Selain media-media diatas Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan antara lain :
Table 1.1 pengelompokkan media
G. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986) yang dikutip Azhar Arsyad (2010: 15), mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. Maksudnya: bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya. Selanjutnya menjelaskan betapa pentingnya media pemebelajaran karena media pemebelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
Levie & Lentsz (1982) yang dikutip Hujair AH. Sanaky (2009: 6), mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: Fungsi Atensi, Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif, Fungsi Kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media visual yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada mata kuliah yang akan mereka
terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin besar.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2), mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan lingkungannya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu :
a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide, disamping secara verbal.
d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian belajar menurut Oemar Hamalik (1984:21) sebagai berikut “Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara - cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan”. Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari hasil proses belajar dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti perubahan aspek kognitif, aspek afektif dan psikomotor yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989:28) bahwa : “Belajar mengajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui beberapa pengalaman adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita belajar maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang”.
2. Mengajar menurut Nana Sudjana (1989:29) berpendapat bahwa mengajar pada hakekatnya adalah “Suatu proses yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar-mengajar”.
3. Pengertian proses belajar-mengajar secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses dimana terdapat perubahan tingkah laku pada diri siswa baik dari aspek pengetahuan, sikap dan psikomotor yang dihasilkan dari pentransferan dengan cara pengkondisian situasi belajar serta bimbingan untuk mengarahkan siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3). Pengertian media
pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran.
5. Di dalam proses belajar-mengajar sumber pesan bisa beragam bentuk dan jenisnya, maksudnya yang bertindak sebagai sumber penyampai pesan bisa guru,buku atau sumber lain. Pesan pembelajaran yang disampaikan biasanya materi atau bahan pelajaran sedangkan saluran/perantara yang digunakan berupa metode atau teknik, strategi pembelajaran, dan alat seperti gambar, foto, diagram, komik, film, slide, televisi, dan lain lain. Menurut Santoso S. Hamijoyo (1988:11) “Media adalah semua bentuk yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan, menyebarkan ide, pendapat atau gagasan sehingga yang disampaikan itu bisa sampai ke penerima”.
6. Macam-macam media pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu, media nonelektronik dan eletronik.
7. Manfaat media pembelajaran diantaranya:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi literature tambahan dan dengan adanya makalah ini semoga dapat bermanfaat dalam pembelajaran. Untuk perbaikan makalah ini kedepannya di harapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika (untuk guru, calon guru, orangtua, dan para pecinta matematika). Bandung : ALFABETA
Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wahana Prima

